Meski pada desain iPhone 7 mengalami perubahan, namun sebenarnya sebagian besar perbaikan pada smartphone ini berada pada sektor jeroannya. Hal ini berkat chipset terbaru dari Apple, yakni chip A10 Fusion baru yang menjadikan generasi terbaru ini memiliki CPU quad-core, sementara iPhone 6s masih dual-core dengan chip A9.
Bahkan beberapa hasil AnTuTu Benchmark dari iPhone 7 telah menunjukkan skor yang sangat tinggi, dan itu akan menjadi saingan berat para kompetitornya, terutama smartphone Android. Tak cukup sampai di situ saja, karena melalui Tweet John Gruber (via MacRumors), memperlihatkan performa dari iPhone 7 di GeekBench dapat menghasilkan skor yang sangat mengesankan, baik pada pengujian single-core maupun multi-core.
Dengan tingginya skor yang mampu diraih oleh iPhone 7 pada beberapa layanan benchmarking, membuat perangkat ini bahkan lebih kencang dibanding dengan produk Apple lainnya, seperti MacBook Air.
Chipset terbaru dari Apple ini diketahui memiliki 3,3 miliar transistor yang membuat performanya melejit dan diklaim 40% lebih kencang dari generasi sebelumnya, yakni A9. Dengan demikian, bukan tidak mungkin jika performa dari chipset ini mampu berada setara dengan laptop. Namun tentu saja chip A10 Fusion ini tidak menang dalam semua bidang, karena Gruber mencatat bahwa ada beberapa hal yang membuat chip ini masih kalah dengan MacBook Air 2015.
Selain Gruber, ada cuitan lain yakni dari Twitter Matt Mariska yang mengklaim iPhone 7 berhasil melampaui MacBook Pro 2013 seharga Rp85 jutaan dalam test single-thread. Jelas, saat ini iPhone tidak akan menggantikan peran laptop, namun perkembangan chipset dari Apple ini cukup menarik diikuti, karena setiap generasi baru mampu menghadirkan perbaikan yang mengagumkan.
Ingin memuaskan hasrat mata dan keingintahuan Anda tentang teknologi? Lihat kumpulan video tentang teknologi yang wow, futuristik, serta gadget yang canggih & inovatif di [Video Teknologi WOW]
ConversionConversion EmoticonEmoticon