Spotify: Indonesia Pasar 'Seksi' Layanan Musik Streaming



Andronexus.blogspot.com, Bandung - Indonesia dianggap sebagai pasar seksi se-Asia Tenggara dalam bisnis musik streaming berbayar. 

Dengan pasar besar dan penetrasi internet relatif yang masih rendah dibandingkan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara incaran pertama, seperti dilakukan Spotify.

Managing Director Spotify Asia, Sunita Kaur, mengatakan besarnya pasar Indonesia sudah terbukti dengan pencapaian perusahaan streaming musik legal ternama asal Swedia tersebut di tanah air sekarang.

Lima bulan pasca diluncurkan di Indonesia, Spotify telah digunakan untukl mendengar musik selama 1.165 menit.

"Rata-rata pengguna di Indonesia mendengar musik 90 menit per hari. Tapi kami belum bisa sebutkan berapa jumlah pengguna riil layanan kami di Indonesia," katanya kepada Tekno Andronexus.blogspot.com di sebuah forum digital, baru-baru ini.

Sunita mengatakan, pihaknya sangat serius menggarap pasar Indonesia agar menjadi pilihan primer sekalipun pasar tersebut kini sudah banyak pemainnya, seperti Yonder, Apple Music, Guvera, dan lainnya.

Hal ini Spotify buktikan dengan menampilkan metode pembayaran yang lebih mudah dan disesuaikan dengan kebiasaan orang Indonesia.

Selain dapat membayar subscription lewat kartu kredit, kini pengguna Spotify dapat melakukan pembayaran layanan premium melalui transfer bank dan ATM, Doku Wallet, hingga ritel semacam Alfamart dan Lawson.

Tak hanya prihal pembayaran, Spotify juga mengakomodir konten lokal. Beberapa penyanyi lokal telah menjadi mitra konten untuk bekerja sama menyediakan konten khusus di Spotify, salah satunya penyanyi pop-jazz asal Bandung, Tulus.

Selain itu, sejumlah playlist populer lokal dengan citarasa Indonesia juga dipasang pada laman beranda akun Spotify pengguna Indonesia. Contohnya Generasi Galau, Top Hits Indonesia, dan Kopikustik.

"Kami bukan meluncurkan Spotify di Indonesia, tapi meluncurkan Spotify Indonesia. Kami akan terus mendengar masukan dan belajar terus dari kebiasaan pengguna di Indonesia. Juga akan terus berkonsultasi dengan pemerintah dan rekanan di sini, termasuk urusan legal," pungkasnya.

(Msu/Ysl)


Previous
Next Post »