iPhone 7 Disambut 'Dingin' di Denmark



Andronexus.blogspot.com, Jakarta - Sejak 16 September 2016, iPhone 7 dan 7 Plus mulai dijajakan di beberapa negara, mulai Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, hingga negara-negara Eropa.

Di negara-negara tersebut, animo masyarakat terhadap iPhone 7 dan 7 Plus bisa dibilang cukup besar. Terbukti, antrean mengular di depan Apple Store, dan bahkan ada yang rela berkemah agar tidak kehabisan unit iPhone 7 yang dijual.

Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi di Denmark. Peluncuran smartphone terbaru Apple itu malah disambut 'dingin' di Denmark. Dikutip dari Techno Buffalo pada Selasa (20/9/2016), Apple Store yang berlokasi di ibu kota Denmark, Kopenhagen, tampak sepi.

Mirisnya lagi, peresmian iPhone 7 dan 7 Plus di Apple Store tersebut tidak berlangsung meriah. Padahal salah satu karyawannya mencoba meramaikan suasana dengan menembakkan confetti ke udara.

Jika kamu lihat pada gambar di bawah ini, hanya terdapat dua pengunjung yang mengantre di depan Apple Store sebelum mereka mendapatkan iPhone 7.

iPhone 7 launch in Denmark

Pada tahun sebelumnya peluncuran iPhone di Denmark diklaim lebih ramai daripada yang sekarang. Contohnya pada 2010 saat iPhone 4 dirilis, masyarakat Kopenhagen masih rela berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan iPhone idamannya.

Negara-negara lain punya cara unik saat mengantre di depan Apple Store. Di New York City, AS, aktivitas antre demi iPhone 7 ini justru dimanfaatkan oleh sebagian orang. Ada yang menyewakan trotoar di depan tokonya seharga US$ 300 atau sekitar Rp 3,9 juta.

Ada pula orang yang mengaku dibayar US$ 3.400 atau sekitar Rp 44 juta per pekan untuk mengantre. Semuanya tak lain untuk mendapatkan iPhone 7!

Sementara itu, salah satu perusahaan jaringan seluler di New Zealand menggunakan metode berbeda untuk antrean pembelian iPhone 7. Jaringan seluler Spark yang membuka pre-order iPhone 7 sejak Jumat lalu mengumumkan, 100 konsumen pertama berhak melakukan pemesanan iPhone 7. Mereka tak bakal mengantre sendiri, melainkan menugaskan robot untuk menggantikan antrean.

Robot tersebut adalah Alpha 1, sebuah mini bot yang dikendalikan sebuah aplikasi. Masing-masing mini bot itu memegang sebuah smartphone yang terhubung ke antrean melalui Facetime.

(Jek/Why)


Previous
Next Post »