Andronexus

Andronexus


Lady Gaga Rela Rilis Album Ilegal Ketimbang Lewat Apple Music

Posted: 20 Sep 2016 04:55 AM PDT



Andronexus.blogspot.com, California – Penyanyi nyentrik Lady Gaga baru saja melontarkan pernyataan yang mengejutkan. Wanita yang kerap dijuluki ‘Mother Monster’ ini menegaskan ia tak akan mau merilis album secara eksklusif di Apple Music.

Selain Apple Music, pelantun hits ‘Bad Romance’ tersebut juga anti dengan layanan music streaming serupa seperti Spotify dan Tidal. Ia malah ingin membocorkan album barunya secara ‘ilegal’ di media sosial.

Pernyataan Gaga memang terdengar nyeleneh. Namun ia punya alasan kuat, menurutnya layanan music streaming kini telah dipenuhi campur tangan perusahaan yang menuntut untung bisnis yang besar.

Belum lagi, ia muak melihat persaingan antara Spotify dan Apple Music yang tak berujung.

“Tidak masuk akal. Kita kan ingin berkarya, bukan bersaing. Saya sudah kasih tahu label saya jika mereka menandatangani kontrak dengan Apple Music, Spotify atau Tidal, saya lebih baik membocorkan album baru saya di internet,” kata Gaga.

Album baru LadyGaga yang bertajuk “Joanne” akan dirilis pada 21 Oktober 2016 mendatang. Single barunya yang berjudul “Perfect Illusion”–yang diproduseri oleh Tame Impala–juga diyakini bakal menjadi hits.

Kisruh antara Spotify dengan Apple Music memang tengah berlangsung ‘tegang’. Bagaimana tidak, Spotify baru saja mengeluarkan sanksi tegas jika ada musisi yang ketahuan menjalin kontrak eksklusif dengan Apple Music.

Sanksi tersebut berupa ‘pemblokiran’ musik-musik lewat fitur pencarian. Dengan begitu, pengguna tidak akan bisa mencari musik karya para musisi tersebut dengan mudah.

Perseteruan Spotify dan Apple Music bermula saat Spotify menuduh Apple yang tidak akan memuat update aplikasi Spotify di iOS. Spotify juga tak setuju dengan pungutan yang ditetapkan Apple kepada pembayaran konsumen yang dilakukan lewat sistem penagihan iTunes.

Perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini menagihkan 30 persen potongan dari setiap pembayaran konsumen melalui sistem penagihan iTunes.

(Jek/Cas)

Bos MOGA: Cheater Tak Jadi Masalah Bagi Kami

Posted: 20 Sep 2016 03:55 AM PDT


Andronexus.blogspot.com, Jakarta – Sejalan dengan perkembangan dunia smartphone dari segi teknologi dan konektivitas, makin banyak pengembang dan penerbit (publisher) gim (game) bermunculan.

Dengan visi membantu pengembang (developer) gim dari belahan dunia lain dan lokal, penerbit gim MOGA memperkenalkan gim mobile terbarunya berjudul Clash of Dynasty (CoD).

Tampil berlatar belakang peradaban kuno yang hilang, Atlantis, Clash of Dynasty mengusung gameplay berupa action card gathering. Di sini pemain harus mengumpulkan beberapa items untuk memperkuat pasukan.

Mesk digarap oleh pengembang asal Tiongkok, ternyata Clash of Dynasty saat ini belum dirilis di negeri asalnya. “Kabarnya saat ini pemerintahan di Tiongkok sedang ketat perihal jumlah gim yang dirilis,” ujar Ferrij Lumoring, Chief Technology Officer MOGA, Clash of Dynasty saat tim Tekno Andronexus.blogspot.com temui selepas peluncuran gim, Selasa (20/9/2016).

Apa yang membuat gim Clash of Dynasty berbeda dari gim-gim lainnya? “Gameplay yang unik dan mirip dengan Age of Empire dan Stronghold merupakan salah satu daya tarik dari gim ini,” tutur Ferrij optimistis.

Pemain Clash of Dynasty, menurut Ferrij, dapat mengeksplorasi dunia di gim lebih jauh dengan dua cara berbeda. “Pemain berbayar tentunya akan terima banyak bonus seperti item hingga akses level lebih cepat, sedangkan pemain gratisan bisa akses level, namun memang butuh waktu lama ketimbang pemain berbayar,” kata Ferrij.

Walau baru diinformasikan ke komunitas, ternyata sudah ada sejumlah anggota komunitas yang membuat cheat Clash of Dynasty. “Kita cukup terkejut dengan animo pemain di Indonesia. Padahal kita baru perlihatkan, mereka sudah langsung membuat cheat untuk gim Clash of Dynasty,” ujar Ferrij.

Ferrij Lumoring, Chief Technology Officer MOGA, Clash of Dynasty (Andronexus.blogspot.com/ Yuslianson)
Menanggapi cheater di Clash of Dynasty, Ferrij beranggapan cheat memang terkadang perlu dan tak perlu ditakuti. “Banyak orang senang kok bisa main dengan cheat, asalkan tidak merugikan gim. Dianalogikan, berbayar itu bisa dibilang nge-cheat, namun dengan cara resmi. Kalau nge-hack gim termasuk nge-cheat tak resmi,” lanjut Ferrij.

Bukan niatan melegalkan cheat di Clash of Dynasty, tim MOGA selalu memantau pemainnya bila ada yang terlalu kelewatan. “Bila ada cheater yang kelewatan, kita pun pasti akan langsung blokir akun dia,” jelasnya.

Saat ditanya tentang update dan roadmap Clash of Dynasty, Ferrij menjanjikan akan menggelontorkan update berkala dan tak ingin gim ini ramai dimainkan hanya dalam tiga bulan pertama saja.

(Ysl/Why)

iPhone 7 Disambut 'Dingin' di Denmark

Posted: 20 Sep 2016 02:57 AM PDT



Andronexus.blogspot.com, Jakarta – Sejak 16 September 2016, iPhone 7 dan 7 Plus mulai dijajakan di beberapa negara, mulai Amerika Serikat, Australia, Singapura, Jepang, hingga negara-negara Eropa.

Di negara-negara tersebut, animo masyarakat terhadap iPhone 7 dan 7 Plus bisa dibilang cukup besar. Terbukti, antrean mengular di depan Apple Store, dan bahkan ada yang rela berkemah agar tidak kehabisan unit iPhone 7 yang dijual.

Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi di Denmark. Peluncuran smartphone terbaru Apple itu malah disambut ‘dingin’ di Denmark. Dikutip dari Techno Buffalo pada Selasa (20/9/2016), Apple Store yang berlokasi di ibu kota Denmark, Kopenhagen, tampak sepi.

Mirisnya lagi, peresmian iPhone 7 dan 7 Plus di Apple Store tersebut tidak berlangsung meriah. Padahal salah satu karyawannya mencoba meramaikan suasana dengan menembakkan confetti ke udara.

Jika kamu lihat pada gambar di bawah ini, hanya terdapat dua pengunjung yang mengantre di depan Apple Store sebelum mereka mendapatkan iPhone 7.

iPhone 7 launch in Denmark



Pada tahun sebelumnya peluncuran iPhone di Denmark diklaim lebih ramai daripada yang sekarang. Contohnya pada 2010 saat iPhone 4 dirilis, masyarakat Kopenhagen masih rela berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan iPhone idamannya.

Negara-negara lain punya cara unik saat mengantre di depan Apple Store. Di New York City, AS, aktivitas antre demi iPhone 7 ini justru dimanfaatkan oleh sebagian orang. Ada yang menyewakan trotoar di depan tokonya seharga US$ 300 atau sekitar Rp 3,9 juta.

Ada pula orang yang mengaku dibayar US$ 3.400 atau sekitar Rp 44 juta per pekan untuk mengantre. Semuanya tak lain untuk mendapatkan iPhone 7!

Sementara itu, salah satu perusahaan jaringan seluler di New Zealand menggunakan metode berbeda untuk antrean pembelian iPhone 7. Jaringan seluler Spark yang membuka pre-order iPhone 7 sejak Jumat lalu mengumumkan, 100 konsumen pertama berhak melakukan pemesanan iPhone 7. Mereka tak bakal mengantre sendiri, melainkan menugaskan robot untuk menggantikan antrean.

Robot tersebut adalah Alpha 1, sebuah mini bot yang dikendalikan sebuah aplikasi. Masing-masing mini bot itu memegang sebuah smartphone yang terhubung ke antrean melalui Facetime.

(Jek/Why)

Sektor Perbankan Jawab Tantangan Teknologi Informasi Komunikasi

Posted: 20 Sep 2016 01:55 AM PDT



Andronexus.blogspot.com, Bandung – Sektor Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) perbankan di Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan yang luar biasa.

Josep Gergino Godong, Senior Executive Vice President CTO Bank Mandiri mengatakan, salah satu bentuk tantangan tersebut muncul dari keengganan generasi milineal untuk mengakses anjungan tunai mandiri (ATM) saat bertransaksi.

Mereka lebih senang seluruh kebutuhan finansialnya berbasis daring (online), terutama melalui aplikasi seluler. Melihat kecenderungan hal tersebut, perbankan pun harus mengikuti perubahan prilaku nasabahnya.

“Kini juga ada fintech (financial technology, red). Dulu perbankan bertahan dan rebutan pasarnya dengan operator telekomunikasi. Sekarang lebih luas karena pemain seperti Apple pun bisa masuk pasar keuangan,” katanya kepada tim Tekno Andronexus.blogspot.com di Bandung, baru-baru ini.

Konstelasi yang ada membuat perbankan dan para pihak tersebut dalam posisi yang kadang saling mendukung hingga saling berlomba, yang tentunya sesuai dengan kebutuhan dan peraturan.

Di sisi lain, masyarakat Indonesia dinilai makin ekspresif dan bebas dalam menentukan pilihan ketika kecewa dengan sebuah layanan. Selain menumpahkan kekeselannya ke media sosial, persaingan ketat juga membuat masyarakat bisa kapanpun berganti perbankan.

Menurut dia, dengan kondisi-kondisi awal tersebut bisa memunculkan opsi ke masyarakat yang sekaligus menjadi ancaman terbesar bagi perbankan Indonesia. Sebab, sudah mulai ada pemikiran bahwa return terbaik bagi dana masyarakat tak selalu harus ke perbankan.

Oleh karenanya, kata dia, tantangan semua perbankan adalah makin meningkatkan kinerja dan kredibilitas (khususnya yang bertumpu TIK) sebagai lembaga keuangan pionir dan tertua yang ada di Indonesia.

“TIK harus mampu memberikan speed layanan yang kian baik kepada masyarakat jika ingin menang. Dari biasanya 10 detik proses, ya harus bisa ke dua detik. TIK juga harus terbukti makin mampu meningkatkan skalabilitasnya, terus naik dan naik apa yang dilayaninya,” katanya.

Menurut Joseph, tantangan itu juga membuat solusi detil TIK harus dalam bentuk platform. Artinya, apapun dinamika internal, maka bisa disiasati dengan sebuah pola dan kerangka kerja standar yang bisa menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan.

(Msu/Ysl)

VPN Gratis dan Tak Terbatas dari Opera Tersedia untuk Komputer

Posted: 20 Sep 2016 12:55 AM PDT



Andronexus.blogspot.com, Jakarta – Hari ini (20/9/2016) Opera resmi meluncurkan Opera untuk Komputer dengan fitur VPN gratis, mudah digunakan, tak terbatas, dan tak perlu registrasi.

Dengan peluncuran ini, Opera adalah browser besar pertama yang meluncurkan layanan VPN terintegrasi pada browser.

“Berdasarkan survei yang kami lakukan, kami tahu pengguna internet peduli tentang privasi online mereka dan kebutuhan untuk VPN juga meningkat,” ujar Krystian Kolondra, Senior Vice President Opera untuk Komputer, kepada Tekno Andronexus.blogspot.com dalam keterangannya.

Namun, kata Krystian, ada dua hambatan utama yang menghalangi orang menggunakan VPN. Pertama, mereka merasa VPN terlalu rumit untuk digunakan. Kedua, mereka harus berlangganan bulanan. “Opera menyelesaikan kedua masalah ini dengan memperkenalkan VPN gratis yang juga mudah penggunaannya dan langsung terintegrasi pada browser,” tutur Krystian.

Jika pengguna tahu bagaimana internet benar-benar bekerja, Krystian menilai pengguna internet akan menggunakan VPN.

“Kami memberikan sarana penting untuk meningkatkan keamanan para pengguna kami. Ibaratnya, jika Anda memiliki rumah, VPN adalah kunci dan gembok pada rumah Anda,” kata Krystian.

VPN pada Opera untuk Komputer, ketika diaktifkan, akan membuat sambungan aman ke salah satu dari lima lokasi servers Opera di seluruh dunia. VPN memungkinkan pengguna memilih lokasi yang akan muncul di internet untuk memberikan pengguna dukungan privasi online dan keamanan serta memudahkan akses konten.

Pengguna juga dapat membiarkan Opera memilih sendiri lokasi server mana yang paling optimal berdasarkan faktor-faktor seperti kecepatan jaringan, waktu penangguhan, lokasi, dan kapasitas server. Pada saat layanan VPN digunakan dalam modus lokasi otomatis, browsing melalui VPN akan dapat memberikan kecepatan maksimum yang tersedia.

Fitur VPN pada browser–yang didukung oleh SurfEasy, anak perusahaan Opera–memanfaatkan sambungan aman terenkripsi 256-bit AES ke lokasi VPN virtual dan layanan tanpa registrasi. Artinya, baik Opera ataupun SurfEasy tidak akan menyimpan informasi tentang riwayat browsing pengguna.

Cara menggunakan VPN di Opera untuk komputer

Jika Anda telah mengunduh Opera untuk komputer, begini cara untuk mengaktifkan VPN:

  • Pergi ke "Settings" (atau “Preferences” pada Mac).
  • Pilih “Privacy & Security” dan kemudian nyalakan VPN gratis.
  • Ikon berlabel “VPN” akan muncul di browser di sebelah kiri field alamat. Dari sini Anda dapat mengaktifkan VPN dan memilih lokasi pilihan Anda.

(Why/Isk)

Xiaoyi M1, Kamera Mirrorless Xiaomi Rp 4 Jutaan

Posted: 19 Sep 2016 11:57 PM PDT


Andronexus.blogspot.com, Beijing – Xiaomi kian serius menggarap lini perangkat kameranya. Terbukti, Yi, anak perusahaan vendor asal Negeri Tirai Bambu itu merilis kamera mirrorless perdananya pada Selasa (20/9/2016). Seri mirrorless ini dinamai "Xiaoyi M1".

Dilansir Engadget, kamera mirrorless tersebut memiliki desain sekilas mirip dengan seri premium Leica.

Kenyataannya tidak, ini benar-benar kamera mirrorless asli besutanXiaomi. Menariknya lagi, harganya cukup miring untuk kelas mirrorless, yakni mulai Rp 4 jutaan saja.

Xiaoyi M1 sudah memiliki sensor microfour-thirds. Sedangkan untuk resolusi sensor sudah 20MP, layaknya seri mirrorless microfour-thirds yang dijual di pasaran saaat ini. Untuk tingkat sensitivitas, kamera tersebut sudah memiliki ISO hingga 25.600.

Fitur lain yang membekali kamera ini di antaranya adalah konektivitas Wi-Fi serta Bluetooth dan mampu melakukan perekaman video 4K dengan framerate 30 fps (frame per second).

Sayangnya, Xiaoyi M1 belum memiliki integrasi flash ataupun electronic viewfinder. Hanya saja, di bagian belakang kamera sudah memiliki layar sentuh 3 inci dengan resolusi 720 x 480 piksel.

Kamera ini akan hadir dalam dua seri, yaitu versi dengan lensa zoom kit (12-40mm, f3.55-5.6) seharga Rp 4,4 juta, serta versi kit dengan lensa prime (42,5mm, f1.8) dengan harga Rp 5,9 juta.

Untuk ketersediaan, Xiaoyi M1 akan dijual terlebih dahulu di Tiongkok lewat eCommerce JD. Xiaomi sendiri belum mengumbar apakah negara-negara lain termasuk Indonesia akan kebagian kamera mirrorless-nya ini.

(Jek)

 

 

 

Peran Serta Teknologi Digital dalam Industri Media

Posted: 19 Sep 2016 10:55 PM PDT


Andronexus.blogspot.com, Serpong – Dewan Pers bersama dengan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyelenggarakan Global Forum for Media Development (GFMD) pada hari ini, Selasa (20/9/2016). Acara tersebut akan berlangsung hingga Kamis, 22 September 2016 di Universitas Multimedia Nusantara, Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Dalam perhelatan tersebut, forum membawa tema utama "Decoding the Future: Rethinking Media for a New World," di mana menekankan peran serta teknologi digital dalam meredefinisi evolusi industri media.

Selain itu, acara ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman serta mendiskusikan hasil riset terkait tema utama forum tersebut.

Leon Willems, Chairman Global Forum Media for Development mengatakan bahwa keberadaan teknologi digital kini berpengaruh besar bagi media-media di Indonesia.

Adanya teknologi diharapkan bisa menawarkan solusi praktis menghadapi tantangan baru industri media, seperti kemampuan dan inovasi peliputan, akses informasi, dan perlindungan terhadap wartawan.

“Kami merasa bahwa keberlangsungan teknologi pada media dapat membuatnya untuk melakukan counter agenda kelompok radikal, serta menggagas berbagai inovasi segar yang dapat ditawarkan,” kata Leon.

Pada kesempatan yang sama, Yosep Adi Prasetyo selaku Ketua Dewan Pers menganggap, penyelenggaraan forum tersebut merupakan sebuah prestasi bagi Indonesia.

Lewat forum ini, para jurnalis, akademisi, dan pegiat media di Indonesia dapat berdiskusi dan membahas secara mendalam isu-isu jurnalisme di Indonesia dalam kancah internasional.

Jakarta World Forum for Media Development 2016 di Universitas Multimedia Nusantara (UMN)

“Kami berharap bisa mendapatkan perspektif dan komparasi menyangkut independensi media, konglomerasi media, perkembangan media sosial, efek pengembangan teknologi digital, serta isu terorisme," imbuh Yosep.

World Forum for Media Development (WFMD) 2016 menghadirkan lebih dari 80 pembicara dari berbagai mancanegara, sementara 15 di antaranya berasal dari Indonesia. Sedangkan untuk peserta, forum tersebut 500 peserta dari 62 negara, mencakup jurnalis, akademisi, praktisi, dan pegiat media.

Semua rangkaian konferensi dan pertemuan digelar di Universitas Multimedia Nusantara. Sementara diskusi akan dibagi menjadi lima sub-tema: Media di Asia, Ekstrimisme, Media dan Bisnis, Khalayak Media, dan Teknologi.

(Jek/Isk)

Genjot Pasar Indonesia, Grab Disuntik Dana Rp 9,8 Triliun

Posted: 19 Sep 2016 09:55 PM PDT



Andronexus.blogspot.com, Jakarta – Layanan pesan transportasi online, Grab baru saja memperoleh pendanaan baru sebesar US$ 750 juta atau setara Rp 9,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. 

Dengan investasi baru ini, sebagaimana dilaporkan CNBC, Selasa (20/9/2016), total pendanaan yang telah diperoleh perusahaan asal Singapura ini telah mencapai lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

Menurut pernyataan resmi Grab, pendanaan ini dikucurkan oleh SoftBank, perusahaan telekomunikasi raksasa asal Jepang, bersama dengan investor baru dan existing lainnya.

Pihak Grab mengatakan dana ini akan digunakan untuk melanjutkan ekspansinya di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Hingga semester satu 2016, pertumbuhan layanan GrabCar dan GrabBike naik hingga 250 kali lipat secara tahunan di Indonesia.

“Kami melihat (Indonesia) sebagai pasar bernilai US$ 15 miliar untuk layanan ride-hailing,” ujar Anthony Tan, CEO dan Co-founder Grab dalam pernyataan resminya.

Selain itu, Grab berencana meningkatkan bisnisnya lewat layanan pembayaran mobile, GrabPay di tiap regional. Baru-baru ini, Grab bermitra dengan Citibank untuk pembayaran pesanan dengan poin Citibank. 

Meski baru tersedia di Singapura, GrabPay dijanjikan bakal segera hadir di empat negara lain, termasuk Indonesia dan Filipina.

Di Asia Tenggara, Grab tercatat telah memiliki 400.000 driver, dengan 1,5 juta pemesanan harian (daily booking).

(Cas/Why)

 

Iklan Terbaru Grab Tuai Kecaman Netizen

Posted: 19 Sep 2016 08:57 PM PDT



Andronexus.blogspot.com, Jakarta – Iklan terbaru Grab kini menjadi topik perbincangan hangat para netizen di media sosial. Bagaimana tidak, maksud hati ingin berkampanye positif #PilihAman, promosi layanan transportasi online asal Negeri Jiran tersebut malah menuai kecaman.

Iklan ini berupa video kampanye berdurasi 45 detik yang diunggah Grab lewat channel YouTube-nya pada Minggu (18/9/2016). Hingga berita ini diturunkan, video itu sudah dilihat sebanyak 933 ribu kali.

Sayangnya, video bertajuk #PilihAman di Jalan ini mengantongi jumlah dislikes 1.134 kali, lebih besar ketimbang jumlah yang menge-likes, hanya 976 kali.

Video tersebut menceritakan seorang remaja perempuan bernama Dinda, sekilas layar berganti, tampilan iklan mendadak berubah menjadi horor. Sekujur tubuh Dinda berdarah dibalut luka seolah ia mengalami kecelakaan.

Dijelaskan lewat voice-over yang menjadi ayah dari Dinda, ia akan menjadi seperti itu (terluka parah) jika memilih transportasi yang tidak aman.

Selain itu, ada sebuah adegan yang memperlihatkan Dinda dipanggil oleh beberapa pengendara ojek tradisional di pangkalan. Dinda malah lewat dan memilih membuka aplikasi Grab di smartphone untuk memesan ojek GrabBike.



“Pengemudi GrabBike 100 persen lulus pelatihan keselamatan berkendara,” tulis kalimat di iklan tersebut. "Karena Anda tak tergantikan," tambah bunyi voice-over di penghujung iklan.

Setelah melihat ilustrasi iklan, banyak netizen memberikan komentar negatif soal video tersebut. Mereka beranggapan bahwa iklan ini tidak etis karena secara gamblang menjelek-jelekan ojek pangkalan.

Bahkan, salah satu netizen yang berada di kolom komentar mengatakan, beberapa dari mereka masih belum merasa aman ketika naik GrabBike.

"Kok kesannya kalo naek ojek pangkalan berbahaya? ini grab perusahaan besar tp kok advertisingnya sangat tidak profesional dan kampungan sih….apa ga pakai agensi iklan?" tulis salah satu netizen dengan ID doopledenger.

"iklannya gak jelas! teralalu mengerikan buat anak2, inikan iklan untuk universal, kok idiot banget ya yang bikin konsep sama story board-nya?" tulis netizen bernama Ahmad Zaenudin.

Meski begitu, ada pula yang menganggap iklan ini brilian, seperti netizen yang satu ini. "INI BARU IKLAN!!! TOP NOTCH!" tulis akun Asal2anProduction.

Selain itu, banjir kecaman juga datang dari netizen di linimasa Twitter. Banyak yang menyayangkan mengapa Grab bisa menggarap iklan tersebut.



(Jek/Ysl)

Tak Ada Headphone Jack, Pria Ini Nekat Bor iPhone 7

Posted: 19 Sep 2016 07:55 PM PDT



Andronexus.blogspot.com, Jakarta – iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang diluncurkan Apple pada 7 September lalu memang mengusung sederet perubahan. Salah satu perubahan yang terlihat kentara adalah hilangnya audio headphone jack 3,5mm yang sebelumnya selalu hadir di seluruh generasi iPhone.

Sebagai gantinya, Apple menghadirkan earphone nirkabel (AirPods) yang bisa dihubungkan ke duo iPhone 7 melalui bluetooth. Meski begitu, ada saja pengguna yang iseng berupaya menghadirkan headphone jack di perangkat ini.

Melalui sebuah video yang diunggah di laman berbagi video, pemilik akun Tech Rax, nekat mengebor sisi bawah iPhone 7 miliknya.

Dengan demikian, terbentuklah sebuah lubang yang ukurannya menyerupai headphone jack milik iPhone generasi sebelumnya.

Pria bernama asli Taras Maksimuk ini kemudian memamerkan headphone jack buatannya. Hebatnya, iPhone 7 yang telah dilubanginya itu masih tetap berfungsi dengan baik.

Ia lalu memasukkan headphone lama iPhone yang dilengkapi dengan kabel dan memutar sebuah lagu. Sayangnya, upayanya tak membuahkan hasil. Alih-alih lagu yang diputarnya bakal terdengar lewat headphone, suara kencang justru keluar dari lubang speaker.

Bukan hanya kali ini Maksimuk menjahili iPhone 7. Sebelumnya, ia sempat memasukkan iPhone 7 ke dalam sebuah microwave. Setelah beberapa menit berada di microwave, smartphone tersebut masih bisa berfungsi.

Ia juga sempat merebus iPhone 7 di air mendidih. Untuk memastikan, ia menyalakan lagu, baru kemudian memasukkan smartphone tersebut ke sebuah panci dengan air mendidih selama satu menit. Namun, iPhone 7 itu berhenti bekerja, yang menunjukkan bahwa perangkat terbaru Apple ini kepanasan. Hal ini terlihat dari tulisan di layarnya.

Siksaan lain yang dilakukan adalah membekukan iPhone 7 di air soda serta memukul bodi dan layar iPhone 7 dengan sebuah palu hingga layarnya hancur serta bodinya penyok di sana-sini. 

(Tin/Why)

Previous
Next Post »